
Mengawali start dengan penuh harapan dan perasaan yang sangat tegang, karena nilai Alonso hanya berselisih 2 dari Schummy (Alonso 108, dan Schumy 106), Alonso berhasil melakukan Start yang baik, untuk kemudian ngebut sendiri dan mulai membuka jarak 1,5 detik per lap dari rekan setim nya sendiri. Hingga lap ke-15 Alonso masih memimpin dengan jarak yang cukup meyakinkan, 15,6 detik, dari pembalap di belakangnya, Kimi Raikkonen yang berhasil mengatasi Fisichella.
Sayang, leading Alonso harus berakhir sampai lap2 ini. Seusai melakukan pit stop pertama, dengan hanya mengganti ban depan tanpa mengganti ban belakang intermediate-nya, Alonso mulai merasakan ada yang salah pada mobilnya. Ia kehilangan grip. Trek sudah mulai mengering - atau tepatnya, pada racing line yang paling sering dilalui oleh mobil2 jet darat ini, kondisinya mulai mengering. Hal ini membawa keadaan yang sangat kontradiktif dengan kondisi awal. Jarak 15 detik tadi akhirnya berhasil dimakan oleh Fisichella yang berhasil memperoleh posisi kedua nya kembali, karena Kimi (lagi-lagi) mengalami kerusakan mekanis pada mesinnya. Schummy yang terus menempel ketat Fisico, pun mulai melihat kesempatan untuk menapaki podium. Naluri balapnya menyakatakan bahwa Alonso dalam masalah, dan ini kesempatan baginya untuk menyalip. Hal tersebut didukung oleh performa Ban Bridgestone yang memang lebih baik pada kondisi trek kering.
Akhirnya Fisichella berhasil menyalip Alonso dan berhasil menjauh. Schummy pun mulai membayangi Alonso. Piststop kedua benar2 menjadi mimpi buruk buat Alonso. Kesulitan membuka wheelnut ban kiri belakang membuatnya terhambat di pit hingga 19 detik...dan akhirnya ia benar2 harus merelakan posisinya pada Schummy.
Schummy berhasil menyalip Fisico untuk berhasil memimpin GP China ini mulai lap 44. Fisico yang baru saja melakukan pist stop kedua dan mengganti bannya dengan ban Groove, disalip dengan manis oleh Schummy tepat di tikungan pertama setelah ia keluar pitstop, karena Fisico harus berjuang mati-matian karena ban Groove nya masih "dingin".
Akhirnya, GP China dimenangi oleh sang Maestro. Nilai 116 pun mau tidak mau dicapai oleh 2 pembalap, Schumy dan Alonso, namun karena jumlah kemenangan Schummy pada season 2007 ini lebih banyak (7 kali) sedangkan Alonso baru 6 kali, maka Schumy berhak memperoleh posisi pertama pada klasemen pembalap dengan sisa hanya 2 balapan lagi.
Lampu merah bagi Alonso dan Renault. Akankah sang Maestro mengakhiri kariernya yang gilang gemilang di dunia F1 dengan gelar juara dunia ke-8 ? Jawabannya ada 2 race terakhir di Suzuka dan di Interlagos, Brazil...
May the best win....
No comments:
Post a Comment