Saturday, October 07, 2006

Ketika Malaikat maut Datang ke Samarkand


Pada suatu hari, pengikut seorang Sufi di Bagdad sedang
duduk di sudut sebuah warung ketika didengarnya dua mahkluk
sedang bercakap-cakap. Berdasarkan apa yang dipercakapkan
itu, pengikut Sufi tersebut mengetahui bahwa salah satu
diantara yang sedang berbicara itu adalah Malaikat Maut.

"Saya bertugas menemui sejumlah orang di kota ini selama
tiga minggu mendatang." kata Malaikat itu kepada temannya
bicara.

Karena takut, pengikut Sufi itu menyembunyikan diri sampai
yang berbicara itu berlalu. Kemudian, setelah memeras otak
bagaimana caranya menghindarkan diri dari maut, ia
memutuskan bahwa apabila ia menjauhkan diri dari Bagdad,
tentunya Maut tak akan bisa mencapainya. Berdasarkan alasan
itu, iapun segera menyewa kuda yang tercepat, dan memacunya
siang malam menuju Samarkand.

Sementara itu Malaikat Maut menemui guru Sufi; mereka berdua
membicarakan beberapa orang. "Dan di mana gerangan
pengikutmu Si Anu?" tanya Maut.

"Tentunya ia ada di kota, sedang merenungkan sesuatu,
mungkin di sebuah warung minum," jawab Sang Guru.

"Aneh," kata Sang Malaikat. "Ia terdapat dalam daftarku. Ya,
betul, ini dia; dan aku harus menjemputnya dalam waktu empat
minggu ini di ....... Samarkand, ya, Samarkand."

No comments: