Monday, October 09, 2006

Kemenangan "Keberuntungan" Alonso


Pembalap Ferrari, Michael Schumacher terancam gagal merebut gelar juara di penghujung karier, setelah mobilnya mengalami gangguan mesin pada GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (8/10). Ia terpaksa mengundurkan diri pada lap ke-37 dan harus rela melihat rivalnya, Fernando Alonso naik podium tertinggi.

Unggul 10 angka membuat Alonso kembali ke puncak, setelah pekan lalu sempat disalip Schumi. Untuk memastikan gelar juara dunia keduanya, pembalap yang mengemas 126 angka itu hanya memerlukan satu angka pada seri terakhir di Brasil, pekan depan.

Hasil balapan yang digelar untuk terakhir kalinya di Sirkuit Suzuka itu, tentu saja membuat Schumi kecewa. Dengan peluang yang kian menipis, ia menganggap perebutan gelar musim ini telah berakhir.

Untuk menutup kariernya dengan manis, Schumi mutlak harus meraih kemenangan pada GP Brasil di Interlagos. Namun, syarat lainnya, Alonso harus gagal mencetak angka atau gagal finis. Jika itu terjadi, Schumi dan Alonso kembali meraih angka yang sama, 126 poin. Namun, gelar juara akan menjadi milik Schumi karena unggul jumlah kemenangan.

Namun, Schumi mengatakan, Alonso, sang juara bertahan dipastikan kembali menjadi juara. ”Buat saya, balapan ini telah berakhir. Tapi, kami tetap ke Brasil untuk merebut gelar juara konstruktor,” katanya.

Ia mengaku, tidak ingin menjalani balapan dengan harapan lawan mengalami kerusakan mesin. ”Itu bukan cara yang saya inginkan,” ujar Schumi.

Ferrari, yang diwakili Direktur Teknik Ross Brawn, mengaku belum putus asa. Mereka berharap akan terjadi keajaiban. ”Ini belum berakhir dan kami tidak akan menyerah,” ujarnya.

Alonso juara

GP Jepang yang diprediksi akan diwarnai hujan, justru berlangsung pada suhu ideal, 24 derajat Celcius. Balapan yang pada dua lap pertama sempat dipimpin Felipe Massa berlangsung menarik. Pada lap ketiga, juara dunia tujuh kali, Schumacher mengambil alih pimpinan hingga lap ke-37, sebelum mesinnya meledak.

Kejadian ini membuat Alonso mengambil alih lomba hingga finis. ”Kemenangan ini sangat mengejutkan. Pada dua balapan sebelumnya, saya selalu mengalami masalah. Masalah ban menimpa saya pada balapan di Hongaria dan mesin di Monza,” ujar Alonso.
Pembalap berusia 25 tahun itu juga mengaku hampir tidak percaya dengan kegagalan Schumi. ”Saya hampir saja tidak percaya melihat ia berhenti. Melihat mesin Ferrari bermasalah adalah sesuatu yang sangat langka,” ujar Alonso. Memang betul, terakhir mesin Ferrari Schumi gagal, sekitar 6 tahun lalu. Satu masa yang sangat lama, dan membuktikan bahwa mesin Ferrari memang sangat reliable. Sayang reabilitas itu hilang, justru pada masa yang sangat krusial seperti pada saat ini....

No comments: