Friday, October 20, 2006

Nasehat Rasulluloh Pada Bulan Ramadhan


Selain memerintah shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah
selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan.
Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi
Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan
oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.....Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: "Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian."

Rasulullah meneruskan: "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air."

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangan nya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: "Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?" Jawab Nabi: "Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu
tathawwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain."

"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya."

"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun
berkurang."

Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."

"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."

"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (HR. Ibnu Huzaimah).

Monday, October 09, 2006

Kemenangan "Keberuntungan" Alonso


Pembalap Ferrari, Michael Schumacher terancam gagal merebut gelar juara di penghujung karier, setelah mobilnya mengalami gangguan mesin pada GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (8/10). Ia terpaksa mengundurkan diri pada lap ke-37 dan harus rela melihat rivalnya, Fernando Alonso naik podium tertinggi.

Unggul 10 angka membuat Alonso kembali ke puncak, setelah pekan lalu sempat disalip Schumi. Untuk memastikan gelar juara dunia keduanya, pembalap yang mengemas 126 angka itu hanya memerlukan satu angka pada seri terakhir di Brasil, pekan depan.

Hasil balapan yang digelar untuk terakhir kalinya di Sirkuit Suzuka itu, tentu saja membuat Schumi kecewa. Dengan peluang yang kian menipis, ia menganggap perebutan gelar musim ini telah berakhir.

Untuk menutup kariernya dengan manis, Schumi mutlak harus meraih kemenangan pada GP Brasil di Interlagos. Namun, syarat lainnya, Alonso harus gagal mencetak angka atau gagal finis. Jika itu terjadi, Schumi dan Alonso kembali meraih angka yang sama, 126 poin. Namun, gelar juara akan menjadi milik Schumi karena unggul jumlah kemenangan.

Namun, Schumi mengatakan, Alonso, sang juara bertahan dipastikan kembali menjadi juara. ”Buat saya, balapan ini telah berakhir. Tapi, kami tetap ke Brasil untuk merebut gelar juara konstruktor,” katanya.

Ia mengaku, tidak ingin menjalani balapan dengan harapan lawan mengalami kerusakan mesin. ”Itu bukan cara yang saya inginkan,” ujar Schumi.

Ferrari, yang diwakili Direktur Teknik Ross Brawn, mengaku belum putus asa. Mereka berharap akan terjadi keajaiban. ”Ini belum berakhir dan kami tidak akan menyerah,” ujarnya.

Alonso juara

GP Jepang yang diprediksi akan diwarnai hujan, justru berlangsung pada suhu ideal, 24 derajat Celcius. Balapan yang pada dua lap pertama sempat dipimpin Felipe Massa berlangsung menarik. Pada lap ketiga, juara dunia tujuh kali, Schumacher mengambil alih pimpinan hingga lap ke-37, sebelum mesinnya meledak.

Kejadian ini membuat Alonso mengambil alih lomba hingga finis. ”Kemenangan ini sangat mengejutkan. Pada dua balapan sebelumnya, saya selalu mengalami masalah. Masalah ban menimpa saya pada balapan di Hongaria dan mesin di Monza,” ujar Alonso.
Pembalap berusia 25 tahun itu juga mengaku hampir tidak percaya dengan kegagalan Schumi. ”Saya hampir saja tidak percaya melihat ia berhenti. Melihat mesin Ferrari bermasalah adalah sesuatu yang sangat langka,” ujar Alonso. Memang betul, terakhir mesin Ferrari Schumi gagal, sekitar 6 tahun lalu. Satu masa yang sangat lama, dan membuktikan bahwa mesin Ferrari memang sangat reliable. Sayang reabilitas itu hilang, justru pada masa yang sangat krusial seperti pada saat ini....

Saturday, October 07, 2006

Ketika Malaikat maut Datang ke Samarkand


Pada suatu hari, pengikut seorang Sufi di Bagdad sedang
duduk di sudut sebuah warung ketika didengarnya dua mahkluk
sedang bercakap-cakap. Berdasarkan apa yang dipercakapkan
itu, pengikut Sufi tersebut mengetahui bahwa salah satu
diantara yang sedang berbicara itu adalah Malaikat Maut.

"Saya bertugas menemui sejumlah orang di kota ini selama
tiga minggu mendatang." kata Malaikat itu kepada temannya
bicara.

Karena takut, pengikut Sufi itu menyembunyikan diri sampai
yang berbicara itu berlalu. Kemudian, setelah memeras otak
bagaimana caranya menghindarkan diri dari maut, ia
memutuskan bahwa apabila ia menjauhkan diri dari Bagdad,
tentunya Maut tak akan bisa mencapainya. Berdasarkan alasan
itu, iapun segera menyewa kuda yang tercepat, dan memacunya
siang malam menuju Samarkand.

Sementara itu Malaikat Maut menemui guru Sufi; mereka berdua
membicarakan beberapa orang. "Dan di mana gerangan
pengikutmu Si Anu?" tanya Maut.

"Tentunya ia ada di kota, sedang merenungkan sesuatu,
mungkin di sebuah warung minum," jawab Sang Guru.

"Aneh," kata Sang Malaikat. "Ia terdapat dalam daftarku. Ya,
betul, ini dia; dan aku harus menjemputnya dalam waktu empat
minggu ini di ....... Samarkand, ya, Samarkand."

Evaluasi Shaum Kita, Sudah Sampai Manakah ?


Tak terasa, shaum di bulan penuh berkah dan ampunan ini sudah berjalan setengah jalan. Kita memasuki babak-babak semi final dan final pada bulan penuh berkah ini. Ada satu hal yang selalu dilakukan oleh para Sahabat Rasul pada saat bulan Ramadhan sudah memasuki 10 hari yang kedua. Dikisahkan Umar bin Khatab selalu mengevaluasi diri dengan memukuli kakinya "Apakah yang sudah saya perbuat hari ini, untuk agamaku, rakyatku ?". Suatu perbuatan yang sangat mulia dan tentuya sulit dilakukan oleh kita.

Tanpa adanya evaluasi, tentunya kita tidak akan bisa mengambil hikmah Romadhon, terutama bagaimana prestasi kita bulan Romadhon ini, apakah lebih baik dari Romadhon tahun lalu, ataukah malah lebih jelek ?

Mari kita merenung sejenak, bertafakur, mengingat bagaimana kualitas shaum kita hingga pertengahan bulan Romadhon ini, dengan menjawab jujur beberapa pertanyaan di bawah ini :

  1. Sudahkah kita meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Alloh SWT dan hal-hal yang membatalkan shaum, selain makan dan minum ?
  2. Sudahkah kita ikut men-shaum-kan panca indera kita ? Atau puasa kita hanya sekedar menahan lapar dan haus saja ?
  3. Sudahkah kita memperbanyak ibadah kita, terutama sholat2 wajib, sudahkah kita melalukan 5 x sehari ? Jika sudah, di awal waktukah kita melakukannya ?Jika sudah di awal waktu, di manakah kita melakukannya ? Sholat wajib yang terbaik adalah di Mesjid, tepat waktu, dan berjamaah.
  4. Sudahkah kita memperbanyak membaca Al-Quran ? Sudah sampai Juz berapa kita hari ini ?
  5. Sudah kah kita menunaikan Zakat kita ?
  6. Sudahkah kita bersedekah dan berinfaq ?
  7. Sudahkah kita menolong / menyenangkan orang di sekitar kita ?
Coba evaluasi puasa kita. Bagaimana jawaban kita terhadap pertanyaan2 diatas. Jika masih banyak pertanyaan di atas tidak bisa kita jawab, atau kita jawab dengan belum...sebaiknya cepat-cepat perbaiki kualitas shaum kita. Belum tentu kita akan bertemu dengan Ramadhan tahun depan, karena umur kita merupakan rahasia Allah SWT semata...

Friday, October 06, 2006

SELAMAT JALAN DEWI....

Rabu, 4 Oktober 2006, Jam 15.44 telpon berdering. Dering yang ternyata membawa berita duka. Widya, istriku, mengangkat telpon itu, dan segera mendapati bahwa orang yang sedang berbicara di seberang sana adalah Wenda, seorang rekan yang pernah bekerja pada kami, yang berusaha berbicara sambil menahan perasaan yang mendalam. "Teh...maaf mengganggu..." Katanya dalam bahasa Sunda, masih dengan nada yang tercekat. "Mung bade ngawartosan, Dewi ngantunkeun tadi tabuh 2 siang.." (Cuma mau memberi tau saja bahwa Dewi meninggal dunia, tadi siang jam 2).

Seketika itu juga Widya seperti disambar kilat di siang hari bolong. Berita yang sangat mengejutkan. Dewi adalah istri Wenda, yang sebetulnya sudah demikian dekat dengan keluarga kami, bahkan sudah kami anggap sebagai saudara. Keluarga Wenda, hampir semuanya pernah bekerja sejak bertahun2 lalu pada keluarga kami. Sehingga tidak heran, kalau mereka sudah seperti saudara bagi kami.

Dewi dan Wenda menikah pada April 2006, tidak lama sebelum kami menikah. Dan mereka sudah dikaruniai seorang putra, Fachry, yang baru saja menapakkan langkahnya di jenjang TK-B.

Adalah hal yang sangat mengagetkan, sekaligus juga cukup mengharukan. Bagaimana tidak, menurut Wenda, Dewi pada hari terakhirnya di rumah pada Selasa 3 Oktober 2006, tidak menunjukkan gejala-gejala sakit, apalagi menderita suatu penyakit parah yang mematikan. Sebetulnya saat itu Dewi sedang hamil 4 bulan. Ketika di USG, ternyata anaknya kembar.

Pada hari itu Dewi beraktifitas seperti biasa. Menyediakan makanan untuk sahur suaminya, dan mengantar anaknya sekolah yang kebetulan tidak jauh dari rumah mereka di daerah Lingkar Selatan Bandung. Menurut Wenda, mereka sebenarnya berencana untuk berjalan-jalan ke Ciwalk untuk "ngabuburit". Namun rencana tinggal rencana. Wenda mendapati Dewi keluar dari kamar mandi sambil menggigil kedinginan, padahal hari itu panas luar biasa. Menyangka bahwa istrinya hanya masuk angin karena mandi air dingin, Wenda pun tidak terlalu kuatir dan hanya membalur punggung istrinya dengan minyak angin, dan memijatnya sedikit. Namun keadaan Dewi tidak lah semakin baik, malah sebaliknya. Tubuhnya semakin dingin, dan napasnya mulai tampak sesak. Pada pukul 14.30, Wenda akhirnya berusaha membawa istrinya ke Bidan dekat rumahnya, yang kemudian karena melihat kondisi Dewi, merujuknya ke rumah sakit terdekat, RS Muhammadiyah.

Dengan pikiran tidak menentu, Wenda pada pukul 20.25 malam membawa istrinya bergegas ke RS Muhammadyah. Ketika dokter piket disana memeriksa keadaan Dewi, mereka langsung memerintahkan agar Dewi segera masuk ruang ICU (Gawat Darurat). Wenda semakin panik.
Keadaan Dewi semakin menurun. Pukul 4 pagi, napasnya mulai sesak kembali. Dan badannya bertambah menggigil.


"Aa, ulah kamana-mana nya, upami tiasa Aa ngantosan Dewi di dieu, ulah kaluar.." ("Aa jangan kemana-mana ya, kalo bisa Aa menemani Dewi disini, jangan kemana-mana"), demikian permintaan Dewi pada Wenda sambil menangis menahan sakit. "Fachry mana A ?" tanya Dewi, sambil berusaha bangkit mencari anaknya semata wayang. "Ada Wi, ada di luar, nggak boleh masuk sama dokter.." jawab Wenda.
"Atos we, ayeuna mah Dewi istirahat, supados enggal damang..hawatos Fachry..." ucap Wenda lemah, tidak kuasa melihat keadaan istrinya.

Rabu 4 Oktober 2006, pada jam 8.15, keadaan Dewi berangsur pulih. Hingga jam 12.00 keadaanya membaik, suhu tubuh sudah mulai menurun, dan nafaspun mulai membaik. Melihat keadaan ini pada pukul 14.10 siang, Wenda memutuskan untuk pulang sejenak untuk beristirahat, karena sejak kemaren ia terus menerus menunggui Dewi di ruang ICU.

Namun ternyata Alloh SWT mempunyai rencana lain. Sekitar pukul 14.30 Kakak tertua Dewi menelpon Wenda agar sesegera mungkin balik ke rumah sakit. Perasaan Wenda semakin tidak karuan. Dan ternyata apa yang dikhawatirkannya beralasan. Ketika ia sampai di RS Muhammadyah, Dewi telah pulang ke Rakhmatullah. Menurut informasi yang berhasil di dapat, sekitar pukul 14.15 Dewi batuk-batuk dan kemudian muntah darah, dan langsung tidak sadarkan diri.

Menurut pemeriksaan Dokter, ternyata Dewi mengalami pembengkakan pankreas yang sudah akut. Suatu penyakit yang tidak terdeteksi sebelumnya, karena Dewi - menurut Wenda- tidak pernah mengeluh sakit.

Dewi meninggal pada hari Rabu 4 Oktober 2006, bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1427 Hijirah. Innalillahi Wa Innailahi Rojiun. Segala yang ada di dunia ini adalah kepunyaan Allah, dan hanya kepada Allah lah kita sekalian akan kembali. Menurut beberapa ustadz, meninggal pada bulan suci Ramadhan adalah suatu pertanda baik. Karena meninggal pada bulan suci adalah berarti ampunan dari Allah SWT. Dan ditutupnya pintu2 neraka, dan dibuka ya lebar2 pintu Surga.

Masih teringat ketika kami terakhir bertemu Dewi. Saat itu tanggal 3 September 2006. Dewi, Wenda dan Fachry datang ke rumah kami. Kebetulan pada saat itu kami sekeluarga akan berangkat ke JJS ke Ciwalk. Berhubung mereka belum pernah ke Ciwalk, maka kami berusaha memaksa mereka untuk ikut. "itung2 ngajak maen anak-anak, biar si Fachry maen dan lari2 bareng Mas dan Adek..(Radya dan Alva, anak kami).

Disana kami berfoto-foto, karena entah kenapa pula, pada hari itu tidak biasanya saya membawa kamera digital ke Ciwalk. Sesuatu yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Suatu pertanda ? Entahlah....karena sebulan kemudian tepat tanggal 4 Oktober, Dewi meninggalkan kami selama-lamanya.......

Selamat jalan Dewi....kami semua kehilangan dirimu. Selamat jalan Ibu yang baik. Semoga Alloh SWT menempatkan dirimu di sisi-Nya, si Surga Jannatun Na'im.


BERBUKALAH DENGAN YANG MANIS


Hari sudah mulai senja, tanda adzan magrib akan segera berkumandang. Apa artinya ? Tentu, yang sangat dinanti setiap orang yang berpuasa : saatnya berbuka puasa. Apalagi puasa Ramadhan 1427 tahun ini, terasa sangat spesial. Apa spesialnya ? Kemarau berkepanjangan. Panas terik matahari yang sangat. Haus terasa lebih menyengat. Mungkin begini yah, jika kita berpuasa di Tanah Suci ? Wallahu'alam.

Rasullulah pernah menasihati para sahabatnya, bahwa berbukalah dengan yang manis. Mengapa ? Kenapa memang jika kita berbuka dengan menggunakan sesuatu yang asin ?? Tentunya itu hanyalah sunah Rasul. Namun dibalik itu tentu setiap Sunah Rasulloh ada ilmu dan hikmahnya. Subhanallah.

Yang jelas, setiap kita berpuasa dari waktu subuh hingga magrib, kadar gula kadar kita akan menurun karena tidak adanya pasokan yang mengandung gula maupun karbohidrat yang masuk. Ditambah dengan tidak ada nya air yang masuk ke dalam tubuh, lengkaplah sudah. ALat-alat pencernaan berhenti bekerja, detak jantung pun berkurang. Otomatis tubuh 1/2 beristirahat, tenaga pun berkurang. Elektrolit tubuh dan ion-ion tubuh pun berkurang (tentunya ini bukan iklan minuman ya!)

Oleh karena itu rasanya masuk akal, kalo makanan yang kita konsumsi pertama kali ketika berbuka adalah sesuatu yang mengandung gula. Selain memang untuk segera memulihkan kondisi tubuh dan mengembalikan kadar gula dalam darah, sehingga tubuh akan terasa lebih segar, dan tenaga akan kembali. Ini sah-sah saja, karena habis buka puasa kita masih ada aktivitas penting lainnya, sholat Magrib, Isya dan tarawih. Sholat Tarawih adalah aktivitas ibadah yang memerlukan tubuh yang bertenaga. Berapa rakaat sholat tarawih anda ? 11 ? 23 ? Tidak soal berapa jumlahnya, yang jelas berapapun, tidak akan enak rasanya kita sholat tarawih jika badan lesu, lelah dan tidak bertenaga.

Namun beberapa kalangan pakar gizi dan nutrien, mengatakan bahwa sebenarnya tidak baik berbuka puasa dengan yang manis. Kenapa ? Karena gula/glukosa adalah zat aktif yang dapat mengaktifkan oksidan dalam tubuh dan mempercepat degeratif sel tubuh. Dalam bahasa awamnya, kebanyakan makan gula maka kita akan cepat tua !!!. Mungkin ada benarnya. Tapi tentu Rasulloh tidak akan memerintahkan untuk berbuka dengan yang manis, jika tidak ada dasar ilmu dan hikmahnya. Ingatlah apa yang dikemukakan dari Rasulloh datangnya dari Allah SWT. Dan tentu saja Dia yang lebih mengetahui semua ilmu-Nya di banding manusia yang terpintar sekalipun.

Untuk itu buat para Ibu2, tetaplah sediakan panganan dan minuman yang manis-manis ketika berbuka untuk keluarga Anda !

Kisah Bandung-Cicalengka PP

Kemarin siang, tanggal 12 Ramadhan 1427 H, bertepatan dengan hari Kamis 5 Oktober 2006, di tengah2 teriknya matahari yang sangat menghauskan di sebuah hari puasa yang sangat panas. Si sulung Radya berkata "Pak jalan-jalan yuk...emas bosen nih di rumah...". Dengan sedikit rasa malas, tapi yah apa dikata--mumpung semangat untuk membahagiakan anak masih tebal dan badan pun masih enak buat diajak jalan-jalan (ingat sabda Rasul, "pergunakan waktu sehat mu sebaik-baiknya, sebelum waktu sakitmu), akhirnya saya turutin juga keinginan si sulung untuk jalan-jalan. Tujuannya tidak lain adalah seperti biasa : Stasiun Kereta Bandung. Berhubung anakku yang satu ini bener2 hobi liat kereta dan rel serta berbagai macam yang berhubungan dengan kereta api.


Meskipun panas sangat terik, suhu udara sekitar 33 celcius (ini di Bandung, apalagi di tempat lain yah ??), kami berjalan-jalan sepanjang setasiun kereta api. Selesai sholat Azhar, saya mengajak Radya untuk "ngabuburit" sambil melakukan apa yang menjadi favorit kami selama ini, naik KRD Patas dari Bandung ke CIcalengka pulang pergi....

Meskipun cuaca sangat terik dan panas, dan puasa terasa lebih berat karena suhu yag sangat tinggi (haus jadi terasa lebih berat 2x ...), te
rnyata kami sangat menikmati perjalanan. Memang alam daerah kota Bandung, sampai Rancaekek sangat indah, diliputi sawah yang menguning (kekeringan ?) yang meluas melapang sepanjang mata memandang, dengan dilatar belakangi oleh beberapa gunung dan bukit yang membiru di latar belakang....

Benar-benar suatu pelarian yang murah dan mengasyikkan.... karcis hanya habis Rp. 8.000 pulang pergi...tapi jiwa dan pikiran tersegarkan....

Terima Kasih ya Alloh karena telah memberi kami pemandangan yang begitu Indah, dan anak yang begitu manis dan menggemaskan untuk digembirakan....


Monday, October 02, 2006

Schummy Menang, Titel Alonso Terancam

GP China, 1 Oktober 2006 baru saja berlangsung. Balapan kali ini berlangsung diantara derai gerimis siang hari, dan jalanan basah yang sangat licin. Balapan ini pun berlangsung sangat dramatis. Fernando Alonso, sang Juara Dunia F1 termuda saat ini, tampil sangat memukau sejak lap-lap awal. Diawali dengan kualifikasi yang sangat baik, karena dibantu oleh performa ban Michelin yang sangat mumpuni di trek yang basah, Alonso dan rekannya Giancarlo Fisichella, yang sama-sama bernaung di tim Renault F1, dan di"bawah asuhan" sang Boss, Flavio Briatore, berhasil menapaki grid 1 dan 2 pada lomba kali ini. Saingan terberat Alonso, sang juara dunia 7x Michael Schumacher, terpuruk di posisi ke 6, lebih kurang karena performa ban Bridgestone yang dipakai oleh Ferrari kalah kualitas jika dibanding dengan Michelin di trek basah.

Mengawali start dengan penuh harapan dan perasaan yang sangat tegang, karena nilai Alonso hanya berselisih 2 dari Schummy (Alonso 108, dan Schumy 106), Alonso berhasil melakukan Start yang baik, untuk kemudian ngebut sendiri dan mulai membuka jarak 1,5 detik per lap dari rekan setim nya sendiri. Hingga lap ke-15 Alonso masih memimpin dengan jarak yang cukup meyakinkan, 15,6 detik, dari pembalap di belakangnya, Kimi Raikkonen yang berhasil mengatasi Fisichella.

Sayang, leading Alonso harus berakhir sampai lap2 ini. Seusai melakukan pit stop pertama, dengan hanya mengganti ban depan tanpa mengganti ban belakang intermediate-nya, Alonso mulai merasakan ada yang salah pada mobilnya. Ia kehilangan grip. Trek sudah mulai mengering - atau tepatnya, pada racing line yang paling sering dilalui oleh mobil2 jet darat ini, kondisinya mulai mengering. Hal ini membawa keadaan yang sangat kontradiktif dengan kondisi awal. Jarak 15 detik tadi akhirnya berhasil dimakan oleh Fisichella yang berhasil memperoleh posisi kedua nya kembali, karena Kimi (lagi-lagi) mengalami kerusakan mekanis pada mesinnya. Schummy yang terus menempel ketat Fisico, pun mulai melihat kesempatan untuk menapaki podium. Naluri balapnya menyakatakan bahwa Alonso dalam masalah, dan ini kesempatan baginya untuk menyalip. Hal tersebut didukung oleh performa Ban Bridgestone yang memang lebih baik pada kondisi trek kering.

Akhirnya Fisichella berhasil menyalip Alonso dan berhasil menjauh. Schummy pun mulai membayangi Alonso. Piststop kedua benar2 menjadi mimpi buruk buat Alonso. Kesulitan membuka wheelnut ban kiri belakang membuatnya terhambat di pit hingga 19 detik...dan akhirnya ia benar2 harus merelakan posisinya pada Schummy.

Schummy berhasil menyalip Fisico untuk berhasil memimpin GP China ini mulai lap 44. Fisico yang baru saja melakukan pist stop kedua dan mengganti bannya dengan ban Groove, disalip dengan manis oleh Schummy tepat di tikungan pertama setelah ia keluar pitstop, karena Fisico harus berjuang mati-matian karena ban Groove nya masih "dingin".

Akhirnya, GP China dimenangi oleh sang Maestro. Nilai 116 pun mau tidak mau dicapai oleh 2 pembalap, Schumy dan Alonso, namun karena jumlah kemenangan Schummy pada season 2007 ini lebih banyak (7 kali) sedangkan Alonso baru 6 kali, maka Schumy berhak memperoleh posisi pertama pada klasemen pembalap dengan sisa hanya 2 balapan lagi.

Lampu merah bagi Alonso dan Renault. Akankah sang Maestro mengakhiri kariernya yang gilang gemilang di dunia F1 dengan gelar juara dunia ke-8 ? Jawabannya ada 2 race terakhir di Suzuka dan di Interlagos, Brazil...

May the best win....





Selalu Ada Permulaan Untuk Sesuatu

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Rekan-rekan bloggers....

Dalam hidup ini, tentu kita selalu menemui hal-hal yang baru setiap hari. Baik dimaui maupun tidak, sesuatu yang baru tersebut akan selalu mewarnai kehidupan kita. Mau dipungkiri ataupun tidak, sesuatu yang baru akan selalu membuat kita mempunya alternatif dalam hidup. Hidup tanpa alternatif ? Can You Imagine a life without alternative ?? Hidup akan sempit, karena hidup itu untuk berjuang. Dan berjuang adalah segalanya dalam mempertahankan hidup.

Seorang Sufi dari Iran, mengatakan bahwa, "Esensi dari hidup yang diberikan oleh Allah, adalah mencari dan mengalami keragaman. Dan dalam keragaman itu dunia berjalan dan hidup hingga saat ini, karena Allah senang akan keragaman, dan Dia tidak segan untuk menciptakannya".

Setuju kah Anda ? Bahwa disadari maupun tidak, selalu ada hal baru tiap hari dalam hidup Anda ? Pernahkah Anda melihat muka baru di lingkungan Anda, entah di kantor, rumah, maupun di mall ? Seseorang yang tidak anda kenal sebelumnya ? Pernah ? Tentu saja.

Pernahkah anda sadari bahwa tanpa sesuatu yang baru setiap saat, hidup yang singkat ini akan terasa membosankan sekali ? Bayangkan, bagaimana anda hidup disebuah ruangan 4x4 dengan cat abu-abu, dengan jendela kaca yang hanya berjumlah dua buah, di depan dan belakang ruangan, dan memperlihatkan pemandangan yang itu2 saja, bayangkan pula Anda tidak dapat beranjak dari ruangan itu selama 15 tahun, dan makan makanan yang itu-itu saja. Apa yang bisa anda bayangkan ? kebosanan ? Tentunya, yang bakal Anda rasakan adalah... Mbahnya Bosan !!!!.
Jadi kita akan menyepakati bahwa sesuatu yang baru adalah hal esensial yang kita perlukan agar hidup ini bisa lebih hidup. Tentunya, jika kita bisa menyikapi sesuatu yang baru tersebut, dan mengoptimalkannya untuk kehidupan kita.

Terdorong oleh semangat untu "berbaru-baru" itu lah akhirnya saya mulai memutuskan untuk memulai catatan Blog ini, suatu hal yang sudah dilakukan oleh berjuta2 orang sebelumnya, termasuk Anda. Terlambat ? Well, pepatah bilang, lebih baik telat daripada tidak sama sekali...betul ?

Topik2 dalam blog saya ini, nantinya akan berkisar kisah-kisah kehidupan sehari-hari kita, di sekitar kita, minat-minat saya, seperti Politik, Agama, Sports, terutama Formula Satu, hobby saya, membangun Home Theatre, dan mungkin sedikit review atas beberapa barang elektronik yang sedang nge trend saat ini, seperti TV layar datar, Digicam, Home Theatre Set, Digital Camera, PDA, Handphone, Komputer dan sejenisnya. Tentunya tulisan2 itu akan lebih berarti jika Anda ikut berpartisipasi dalam mengayakan khazanah tulisan saya tersebut.

Terima Kasih, Happy Blogger....


Wassalam

Pura Krisnamurti